Jumat, 22 Mei 2015

Tambak Karang

reborneo.com - Tambak karang adalah lukisan atau gambar berwarna-warni yang berfungsi sebagai alas dari area pelaksanaan suatu ritual sakral tertentu dalam Erau. Gambar atau lukisan ini terbuat dari beras yang diberi berbagai macam warna. Beras-beras ini disusun sedemikian rupa sehingga membentuk motif khusus yang masing-masing memiliki makna dan fungsi yang spesifik dan merupakan Salah satu pernak-pernik tradisi unik yang dapat ditemukan dalam penyelenggaraan Pesta Adat Erau.


Sejak dahulu motif tambak karang dibuat oleh petugas khusus di kalangan abdi keraton, dimana dalam membuatnya memerlukan keterampilan tinggi. Keterampilan dan tugas ini diwariskan turun temurun kepada anak-cucunya. Meski demikian, kini pembuatan tambak karang dilakukan dengan bantuan pola atau cetakan, karena kualitas keterampilan dari para pembuat tambak karang telah berubah seiring zaman. Secara garis besar, ada beberapa jenis motif tambak karang, yaitu lembu suana, karang genta, karang dungkul, karang indra geni, karang terate, karang daulan, dan karang paoh.


Tambak karang dapat ditemukan di beberapa ritual sakral yang berlangsung dalam Pesta Adat Erau yakni Mendirikan tiang Ayu, Beluluh, Menyisik Lembuswana yang dilaksanakan pada malam ketujuh. Pada ritual mendirikan tiang ayu tambak karang yang digunakan bermotif empat naga dan seluang emas berwarna warni sebagai alas dari kasur kuning yang menjadi tempat bersemayamnya Sangkoh Piatu. Pada bagian moncong dari setiap naga, diletakkan dua buah pisang yang menyimbolkan taring. Di antara kedua pisang, diletakkan sebutir telur ayam kampung putih yang melambangkan kemala (batu pusaka).


Sedangkan untuk ritual beluluh, tambak karang digunakan sebagai alas dari balai yang terbuat dari bambu dengan jumlah tiang yang beragam, tergantung status orang yang didudukkan di atasnya. Setelah upacara beluluh selesai, beras warna-warni dari tambak karang ini dikumpulkan dan dibawa ke kerumunan masyarakat yang memadati pelataran depan Keraton. Beras ini akan diperebutkan oleh warga karena dianggap membawa berkah atau peruntungan bagi mereka. dan untuk ritual menyisik lembusuana, digunakan tambak karang bermotif lembu suana. Tambak karang ini dibuat dengan menggunakan beras dengan 37 jenis warna. Saat ritual berlangsung, kerabat Kesultanan dan para tamu akan melemparkan uang ke arah gambar lembu suana sambil menghaturkan keinginan/niat. Uang yang terserak di atas lukisan ini akan diserahkan kepada para dewa (wanita pengabdi ritual) dan belian (pria pengabdi ritual) yang mengabdikan diri untuk menjalankan ritual-ritual Keraton Kutai. (rhi)

0 komentar:

Posting Komentar