Selasa, 14 April 2015

Perang di Yaman, Warga Sipil Menjadi Korban

reborneo.com - Berdasarkan data dari Kementerian Luar Negeri RI, total terdapat 4.159 WNI bermukim di Yaman. Sebanyak 2.686 orang merupakan mahasiswa, 1.488 orang pekerja profesional di bidang minyak dan gas serta staf KBRI yang mencapai 45 orang.

PBB memperingatkan krisis kemanusiaan yang berkembang di Yaman. Badan perdamaian dunia ini mengatakan sebagian besar orang yang tewas dalam konflik adalah warga sipil. PBB menyalahkan koalisi Arab Saudi dan pemberontak Houthi yang berperang.

"Lebih dari 600 orang tewas dalam konflik, tetapi lebih dari setengah dari mereka adalah warga sipil," kata Ivan Simonovic, Wakil Sekretaris Jenderal HAM PBB, mengatakan kepada Al Jazeera, Senin waktu setempat.



"Sejauh ini kita dapat mengatakan dengan keyakinan bahwa kedua belah pihak belum melakukan pengendalian yang memadai. Ada beberapa penargetan kurang benar, dan kami sangat prihatin tentang hal itu."

Simonovic mengatakan hal itu penting untuk tidak membiarkan "krisis akut berkembang menjadi satu kronis". "Masih ada kesempatan ketika peperangan di Yaman bisa dihentikan," katanya.

Sembilan negara Arab yang dipimpin oleh Arab Saudi melancarkan serangan udara pada pemberontak Syiah pada 26 Maret setelah pemberontak menyerbu istana presiden di ibukota Sanaa dan menempatkan Presiden Abd-Rabbu Mansour Hadi dalam tahanan rumah, menuntut reformasi politik.

Pesawat TNI Angkatan Udara yang membawa 91 warga Indonesia dari Salalah, Oman, akhirnya mendarat dengan mulus di landasan pacu Bandara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, pada Senin, 13 April 2015 pukul 09.43 WIB. Puluhan WNI bisa menarik nafas lega, karena berhasil menjejak Tanah Air dengan selamat usai melalui perjalanan yang tidak mudah dari Yaman. Dengan kepulangan 91 WNI itu, total warga Indonesia yang telah tiba di Tanah Air dari Yaman mencapai 1.002 orang. Sementara, di kota Pelabuhan, Aden, Pemerintah Indonesia juga membuat kemajuan yang besar.

Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi yang ditemui di Bandara Halim mengatakan butuh waktu 11 hari untuk membawa WNI dari Yaman menuju ke Indonesia. Perang yang tengah berkecamuk di Yaman menjadi penyebab lamanya perjalanan. Sebab, pemerintah wajib untuk mencari jalur yang aman dan cepat.(rhi)

0 komentar:

Posting Komentar