Selasa, 18 Maret 2014

Dendam yang Luntur

Lelaki muda yang baru menikah tinggal menumpang di rumah mertuanya. Saat tinggal bersamanya, akhirnya ia demikian kesal dengan ibu mertuanya yang menurutnya sangat brengsek, cerewet, dan angkuh sekali.

Dua tahun berjalan sudah cukup baginya penderitaan itu. dan berniat membunuh ibu mertuanya. serta pergi mendatangi dukun yang paling sakti di daerahnya.

sang dukun tersenyum dan mengangguk-angguk. Diberinya sebotol cairan yang menurut dukun adalah racun yang mematikan. namun diberi syaratnya harus diberikan sedikit demi sedikit selama 2 bulan, dalam memberikan harus bersikap manis, berkata lebih sopan, serta selalu tersenyum. agar si mertua supaya curiga. hari demi hari ia mulai meracuni si mertua, tentunya dengan sikap yang diarahkan oleh sang dukun.

Setelah satu bulan ia meracuni mertuanya, kelakuan mertua ini justru berubah menjadi baik padanya. Sikapnya berubah dari sebelumnya, ia mulai menyapa lebih dahulu setiap kali ketemu. ini pasti akibat awal dari racun itu, yakni adanya perubahan sikap sebelum akhirnya meninggal. Mendekati hari ke-40 sikap mertua semakin baik dan hubungan dengannya semakin manis, ia mulai membuatkan minum teh di pagi hari, menyediakan pisang goreng dan seterusnya. Sebuah perilaku mertua yang dulu tidak pernah ia bayangkan akan terjadi.

Puncaknya pada hari ke-50 mertua memasakkan makanan yang paling ia sukai, bahkan di pagi harinya ia terkejut saat mendapati bajunya sudah dicuci bahkan diseterika oleh si mertua. hati kecilnya mulai memberontak. Muncullah rasa bersalah yang makin hari makin menguat. Pada hari ke-55, sudah tak terbendung lagi penyesalan itu, karena melihat perubahan si Ibu mertua yang menjadi sedemikian sayang padanya. Akhirnya kembali ia ke dukun itu lagi, dengan penuh penyesalan dan rasa berdosa ia memohon untuk dibuatkan penangkal racun oleh sang dukun.

Dengan senyum bijaksana bak malaikat, dukun itu berkata “Cairan yang kuberikan padamu dulu itu bukanlah racun, namun air biasa yang kuberi warna saja. Sikap mertuamu yang berubah menjadi sayang padamu, disebabkan karena SIKAP DIRIMU YANG TERLEBIH DAHULU BERUBAH MENJADI LEBIH RAMAH, LEBIH SANTUN DAN SELALU SENYUM PADANYA.”

Banyak pelajaran yang bisa kita petik dari kisah di atas. Sikap buruk orang lain, hanyalah sebagai akibat atas sikap buruk kita padanya. Kalau mau mengubah orang lain, kitalah yang berubah dahulu. (rhi)

0 komentar:

Posting Komentar